Perubahan Paradigma Pendidikan: Transformasi Pola Pikir dan Tujuan Pendidikan di Indonesia
2 min read
Perubahan Paradigma Pendidikan
Perubahan Paradigma Pendidikan

Perkembangan dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan telah membawa perubahan besar dalam pola pikir para pendidik di Indonesia. Dari pemikiran yang awam dan kaku, mereka kini mengadopsi pendekatan yang lebih modern.
Perubahan ini berdampak besar pada kemajuan pendidikan di negeri ini, dan pakar-pakar pendidikan meresponsnya dengan mengkritisi dan mengemukakan teori-teori pendidikan yang bertujuan mencapai tujuan pendidikan yang sejati.
Tujuan utama pendidikan adalah menciptakan individu yang berkualitas dan berkarakter, mempersiapkan mereka untuk melihat ke depan dengan visi yang luas, menggapai cita-cita, serta mampu beradaptasi dengan cepat dan efisien dalam berbagai konteks.
Pendidikan menjadi motor penggerak bagi individu untuk terus memperbaiki diri dalam segala aspek kehidupan.
Proses pendidikan bisa dimulai bahkan sebelum seorang bayi lahir, seperti yang banyak dilakukan oleh orangtua yang memainkan musik atau membacakan cerita kepada janin dalam kandungan dengan harapan memberikan pembelajaran sejak awal.
Penting untuk diingat bahwa bagi sebagian orang, pengalaman dalam kehidupan sehari-hari memiliki nilai yang lebih tinggi daripada pendidikan formal. Seperti yang diungkapkan oleh Mark Twain, “Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya.”
Baca Juga: Kasus Korupsi Yana Mulyadi
Perubahan Paradigma Pendidikan: Transformasi Pola Pikir dan Tujuan Pendidikan di Indonesia
Namun, mari kita telaah beberapa pengertian pendidikan menurut berbagai sumber. Menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah upaya sadar dan terencana untuk menciptakan lingkungan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat aktif mengembangkan potensi diri mereka, termasuk kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang di perlukan untuk diri mereka dan masyarakat.
Dari segi etimologi, kata “pendidikan” berasal dari kata “didik” dengan awalan “pe” dan akhiran “an,” yang mengindikasikan arti proses atau cara mendidik. Secara sederhana, pendidikan adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntutan dalam pertumbuhan anak-anak. Pendidikan adalah upaya untuk membimbing semua potensi bawaan yang di miliki oleh anak-anak sehingga mereka, sebagai manusia dan anggota masyarakat, dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Pendidikan juga dapat di pahami sebagai upaya sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran. Dan atau latihan agar mereka siap untuk memainkan peran penting dalam masa depan.
Berdasarkan berbagai definisi tersebut, dapat di simpulkan bahwa pendidikan adalah proses bimbingan dan pertolongan yang di berikan oleh orang dewasa. Kepada anak-anak dalam perkembangan mereka menuju kedewasaan. Tujuannya adalah agar anak dapat mandiri dan mampu menjalani hidupnya tanpa tergantung pada bantuan orang lain.
