24 Desember 2025

Hacked By Xder404

Tradisi Bakar Batu Papua: Ritual Kuno yang Menggugah Selera

3 min read
Tradisi Bakar Batu Papua: Ritual Kuno yang Menggugah Selera

Tradisi Bakar Batu Papua: Ritual Kuno yang Menggugah Selera

Tradisi Bakar Batu Papua: Ritual Kuno yang Menggugah Selera.
Tradisi Bakar Batu Papua: Ritual Kuno yang Menggugah Selera.

Jakarta – Apa yang muncul di benak Anda ketika mendengar tentang Tradisi Bakar Batu? Sebuah ritual kuno yang berasal dari Papua, yang umumnya diadakan dalam momen-momen penting seperti kelahiran, kematian, pernikahan, hingga ucapan syukur atas hasil panen. Tradisi ini diwariskan oleh suku Dani dari Lembah Baliem, Papua, yang namanya sendiri terinspirasi oleh cara mereka memasak dengan batu yang dipanaskan terlebih dahulu.

Setelah batu-batu itu terbakar dengan sempurna, mereka ditempatkan dalam lubang kecil yang telah disiapkan. Bahan makanan seperti daging, umbi-umbian, dan sayuran ditempatkan di atas batu-batu tersebut dan dibiarkan hingga matang dengan cara yang begitu unik.

Jejak sejarah Tradisi Bakar Batu ini ternyata telah ada selama berabad-abad. Di kutip dari buku “70 Tradisi Unik Suku Bangsa di Indonesia” karya Fitri Haryani Nasution, awal mula ritual ini terkait dengan pasangan suami istri yang mengalami dilema saat hendak mengolah hasil kebun mereka karena tak memiliki panci.

Baca Juga : Terkuak! Sony Setiadi Septian Jadi Tersangka!

Dari sinilah, muncul ide brilian untuk memasak dengan menggunakan batu panas. Hasilnya sungguh menggugah selera dan mengesankan, sehingga menjadi pilihan utama dalam memasak daging, umbi-umbian, dan berbagai jenis hidangan lainnya.

Tradisi Bakar Batu ini di kenal dengan berbagai sebutan di berbagai wilayah. Di Wamen, ritual ini di kenal dengan nama “kit oba isago,” sedangkan di Paniai, di kenal sebagai “mogo apil.”

CIFO Provider Internet Terbaik

Ritual ini memiliki tiga tahapan yang harus di lalui, yaitu persiapan, pembakaran babi, dan akhirnya, pesta makan bersama. Berikut penjelasan singkatnya:

Tahap Persiapan:

Pada tahap ini, masyarakat Papua mengumpulkan kayu bakar dan batu untuk memasak. Batu-batu besar di letakkan di bagian bawah lubang yang telah di siapkan dan di nyalakan. Setelah batu-batu menjadi membara, mereka mempersiapkan lubang dengan ukuran yang di sesuaikan dengan jumlah makanan yang akan di masak. Dasar lubang di lapisi dengan daun alang-alang dan daun pisang, lalu batu-batu panas tersebut di susun di atasnya dengan menggunakan kayu khusus yang di sebut “apando.” Persiapan ini biasanya di lakukan oleh kaum pria. Selanjutnya, masing-masing suku akan menyumbangkan babi, yang akan di tembak oleh kepala suku secara bergantian. Masyarakat percaya bahwa jika babi mati seketika setelah di tembak, ritual ini akan berjalan dengan sukses; sebaliknya, jika babi tidak mati seketika, mereka menganggap itu sebagai pertanda buruk.

Sony Setiadi Beasiswa Sekolah Gratis

Tahap Membakar Babi:

Pada tahap ini, babi yang telah di belah dan di bersihkan dari isi perut serta bagian-bagian yang tidak di makan, di letakkan di atas daun alang-alang yang telah di siapkan, lalu di tutup dengan daun dan batu panas. Di atasnya, di tambahkan rerumputan tebal dan ubi jalar, serta sayuran seperti daun hipere, paprika, daun singkong, labu parang, daun pepaya, dan lainnya. Bahkan, potongan buah-buahan turut di hiasakan. Proses pembakaran ini berlangsung sekitar 60 hingga 90 menit. Setelahnya, makanan di ambil satu per satu dan di hidangkan di atas rerumputan.

Tahap Makan Bersama:

Setelah semua hidangan siap, seluruh warga berkumpul untuk bersantap bersama. Kepala suku adalah orang pertama yang mendapat jatah daging babi dan ubi. Barulah kemudian warga lain mendapat bagian yang sama.

Tradisi Bakar Batu adalah bukti hidup dari kekayaan budaya Papua yang memikat, merangkum nilai-nilai keluarga, kerja sama, dan rasa syukur. Semoga penjelasan ini telah menambah wawasan Anda tentang kekayaan budaya Indonesia yang begitu menakjubkan.

2 thoughts on “Tradisi Bakar Batu Papua: Ritual Kuno yang Menggugah Selera

Comments are closed.